0
Pengertian dan Metode Pengumpulan Data pada penelitian
Pengertian dan Metode Pengumpulan Data - Peneliti yang handal mempunyai banyak cara memperoleh data yang di inginkan. oleh sebab itu saya ingin mengshare kepada sahabat-sahabat mengenai cara memperoleh data atau mengumpulkan data penelitian. silahkan membacanya.

Pengertian pengumpulan data

Pengumpulan data dilakukan untuk memperoleh informasi yang dibutuhkan dalam rangka mencapai tujuan penelitian. Tujuan yang diungkapkan dalam bentuk hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap petanyaan penelitian. Jawaban itu masih perlu diuji secara empiris, dan untuk maksud inilah dibutuhkan pengumpulan data. Data yang dikumpulkan ditentukan oleh variabel-variabel yang ada dalam hipotesis. Data itu dikumpulkan oleh sampel yang telah ditentukan sebelumnya. Sampel tersebut terdiri atas sekumpulan unit analisis sebagai sasaran penelitian.

Variabel-variabel yang diteliti terdapat pada unit analisis yang bersangkutan dalam sampel penelitian. Data yang dikumpulkan dari setiap variabel ditentukan oleh definisi operasional variabel yang bersangkutan. Definisi operasional itu menunjuk pada dua hal yang penting dalam hubungannya dengan pengumpulan data, yaitu indikator empiris dan pengukuran.

Metode Pengumpulan Data

Dalam sebuah penelitian ada beberapa metode pengumpulan data beserta masing-masing perangkat pengumplan datanya diantaranya :

Obervasi

Sutrisno Hadi (1986) mengemukakan bahwa, observasi merupakan suatu proses kompleks, suatu proses yang tersusun dari berbagai proses biologis dan psikhologis, dua dianatara yag terpenting adalah proses-proses pengamatan dan ingatan.[1]

Dari segi proses pelaksanaan pengumpulan data, obsevasi dapat dibedakan menjadi participant observation dan non participant observation, selanjutnya dari segi instrumentasi yang digunakan, maka observasi dapat dibedaakan menjadi observasi terstruktur dan tidak terstruktur.

a. Participant observation

Dalam observasi ini, peneliti terlibat dengan kegiatan sehari-hari orang yang sedang diamati, sambal melakukan pengamatan, peneliti ikut melakukan apa yang dikerjakan oleh sumber data, dan ikut merasakan suka dukanya. Dengan observasi ini maka data yang diperoleh akan lengkap, tajam, dan sampai mengetahui pada tingkat makna dari setiap perilaku yang Nampak.

b. Observation non partisipan

Kalau observasi partisipan peneliti terlibat langsung dengan aktifitas orang yang diamati, maka dalam observasi nonpartisipan peneliti tidak terlibat dan hanya sebagai pengamat independen saja.

c. Observasi terstrukutur

Observasi yang telah di rancang secara sistematis, tentang apa yang diamati, kapan dan dimana tempatnya. Jadi observasi terstruktur dilakukan apabila peneliti telah teruji validitas dan realibilitasnya.

d. Obsevasi tidak terstrukur

Observasi yang tidak dipersiapkan secara sistematis tentang apa yang diobservasi. Hal ini dilakukan karena peneliti tidak tahu secara pasti tentang apa yanga akan diamati. Dalam melakukan pengamatan peneliti tidak mengunakan instrument yang telah baku, tetapi hanya berupa rambu-rambu pengamatan.

Metode Wawancara

Wawancara merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan melalui tatap muka dan tanya jawab langsung antara pengumpul data maupun peneliti terhadap nara sumber atau sumber data.

Wawancara pada penelitian sampel besar biasanya hanya dilakukan sebagai studi pendahuluan karena tidak mungkin menggunakan wawancara pada 1000 responden, sedangkan pada sampel kecil teknik wawancara dapat diterapkan sebagai teknik pengumpul data

Pedoman wawancara digunakan untuk mengingatkan interviewer mengenai aspek-aspek apa yang harus dibahas, juga menjadi daftar pengecek (check list) apakah aspek-aspek relevan tersebut telah dibahas atau ditanyakan. Dengan pedoman demikian interviwer harus memikirkan bagaimana pertanyaan tersebut akan dijabarkan secara kongkrit dalam kalimat Tanya, sekaligus menyesuaikan pertanyaan dengan konteks actual saat wawancara berlangsung (Patton dalam poerwandari, 1998).

Wawancara terbagi atas wawancara terstruktur dan tidak terstruktur.

a. Wawancara terstruktur artinya peneliti telah mengetahui dengan pasti apa informasi yang ingin digali dari responden sehingga daftar pertanyaannya sudah dibuat secara sistematis. Peneliti juga dapat menggunakan alat bantu tape recorder, kamera photo, dan material lain yang dapat membantu kelancaran wawancara.

b. Wawancara tidak terstruktur adalah wawancara bebas, yaitu peneliti tidak menggunakan pedoman wawancara yang berisi pertanyaan yang akan diajukan secara spesifik, dan hanya memuat poin-poin penting masalah yang ingin digali dari responden.[2]

Kuesioner (Angket)

Kuesioner merupakan metode pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya, kuesioner merupakan metode pengumpulan data lebih efisien bila peneliti tahu dengan pasti variable yag akan diukur dan tahu apa yang diharapkan dari responden. Selain itu kuesioner juga cocok digunakan bila jumlah responden cukup besar dan tersebar di wilayah yang luas. Kuoesioner dapat berupa pertanyaan/pernyataan tertutup atau terbuka, dapat diberikan kepada responden secara langsung atau dikirim memalui pos atau internet.

Uma sekaran (1992) mengemukakan beberapa prinsip dalam penulisan angket sebagai metode pengumpulan data yaitu prinsip penulisan pengukuran dan penampilan fisik.

Prinsip penulisan angket menyangkut beberapa factor yaitu isi dan tujuan pertanyaan, bahasaa yang digunakan, tipe dan bentuk pertanyaan, pertanyaan yang tidak mendua, tidak menanyakan hal yang sudah lupa, pertanyaan yang tidak mengarahkkan, panajang pertayaan dan urutaan pertanyaan.

a. Isi dan Tujuan Pertanyaan.
Yang dimaksud disisni adalah apakah isi pertanyaan tersebut merupakan bentuk pengukuran atau bukan ? kalau bentuk pengukuran maka dalam membuat pertanyaan harus teliti, setiap pertanyaan harus skala pengukuran dan jumlah itemnya mencukupi untuk mengukur variable yang diteliti.

b. Bahasa yang digunakan
Bahasa yang digunakan dalam penulisan kuesioner harus disesuaikan dengan kemampuan berbahasa responden. Kalau sekiranya responden tidak dapat berbahasa Indonesia, maka angket jangan disusun dengan Bahasa Indonesia. Jadi Bahasa yang digunakan dalam angket harus memperhatikan jenjang pendidikan responden

c. Tipe dan Bentuk Pertanyaan
Tipe pertanyaan dalam angket dapat terbuka atau tertutup dan bentuknya dapat mengunakan kalimat positif atau positif.

Pertanyaan terbuka adalah pertanyaan yang mengharapkan responden untuk menuliskan jawabanya berbentuk uraian tentang sesuatu hal. Contoh: bagaimanakah tanggapan anada terhadap iklaniklan di TV saat ini ? sebaliknya pertanyaan tertutup adalah pertanyaan yang menghaarapkan jawaban singkat atau mengharapkan responden untuk memilih salah satu alternative jawaban dari setiap pertanyaan yang telah tersedia. Setiap pertanyaan angket yang mengharapkan jawaban berbentuk data nominal, orinal, interval, dan ratio adalah bentuk pertanyaan tertutup.

d. Pertanyaan tidak mendua
Setiap pertanyaan dalam angket jangan mendua (double-barreled) sehingga menyulitkan respoden untuk memberikan jawaban.

e. Tidak menanyakan yang sudah lupa
Setiap pertanyaan dalam instrument angket, sebaiknya juga tidak menanyakan hal-hal yang sekiranya responden sudah lupa, atau pertanyaan yang memerlukan jawaban dengan berfikir berat.

f. Pertanyaan tidak mengiring
Pertanyaan dalam angke sebaiknya juga tidak mengiring ke jawaban yang baik saja atau yang ke jelek saja.

g. Panjang pertanyaan
Pertanyaan dalam nagket sebaiknya tidak terlalu panjang, sehingga akan membuat jenuh responden dalam mengisi. Bila jumlah variable banyak, sehingga memerlukan intrumen yang banyak, maka intrumen tersebut dibuat bervariasi dalam penampilan, model skala pengukuran yang digunakan, dan cara mengisinya.

h. Urutan pertanyaan
Urutan pertanyaan dalam angket, dimulai dari yang umum menuju hal yang spesifik atau dari mudah menuju hal yang lebih sulit, atau bahkan diacak. Hal ini perlu dipertimbangkan karena secara psikhologis akan mempengaruhi semangat responden untuk menjawab. Kalau pada awalnyaa sudah diberi pertanyaan yang sulit, maka responden akan patah semangat untuk mengisi angket yang telah mereka terima.

i. Prinsip pengukuran
Angket yang diberikan kepada responden adalah merupakan instrument penelitian, yang digunkan untuk mengukur variable yangk akan diteliti. Oleh karena itu intrumen angket tersebut harus dapat digunakan untuk mendapatkan data yang valid dan reliabel tentang variable yang diukur. Supaya diperoleh data penelitian yang valid dan reliabel, maka sebelum intrumen tersebut diberikan pada responden, perlu diuji validitas dan realibilitasnya terlebih dulu.

j. Penampilan Fisik Angket
Penampilan fisik angket sebagai alat pengumpul data akan mempengaruhi respon atau keseriusan responden dalam mengisi angket. Angket yang dibuat dikertas buram, akan mendapat respon yang kurang menarik dari responden, bila dibandingkan angket yang dicetak dalam kertas yang bagus dan berwarna. Akan tetapi jiak aangket yang dicetak dengan kertas yang bagus dan berwarna akan menajdi lebih mahal.

Studi Dokumen

Studi dokumentasi merupakan teknik pengumpulan data yang tidak ditujukan langsung kepada subjek penelitian. Dokumen yang diteliti dapat berbagai macam, tidak hanya dokumen resmi, bisa berupa buku harian, surat pribadi, laporan, notulen rapat, catatan kasus (case records) dalam pekerjaan sosial, dan dokumen lainnya.[3]

Dokumen dapat dibedakan menjadi:

1. Dokumen primer
Dokumen ditulis oleh orang yang langsung mengalami suatu peristiwa. Sebagai contoh adalah autobiografi

2. Dokumen sekunder
Peristiwa dilaporkan pada orang lain yang selanjutnya ditulis oleh orang ini. Contohnya adalah biografi.

A. Kesimpulan

Dalam mengumpulkan sebuah data perlu menegtahui jenis-jenis metode yang digunkan diantaranya :

a. Observasi
Dari segi proses pelaksanaan pengumpulan data, obsevasi dapat dibedakan menjadi participant observation dan non participant observation, selanjutnya dari segi instrumentasi yang digunakan, maka observasi dapat dibedaakan menjadi observasi terstruktur dan tidak terstruktur.

b. Wawancara merupakan teknik yang digunakan dengan bertanya langsung pada responden, dan terdapat 2 unsur wawancara yaitu wawancara secara langsung dan tak langsung

c. Angket kuesioner
Ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam penulisan angket yaitu isi dan tujuan pertanyaan, bahasaa yang digunakan, tipe dan bentuk pertanyaan, pertanyaan yang tidak mendua, tidak menanyakan hal yang sudah lupa, pertanyaan yang tidak mengarahkkan, panajang pertayaan dan urutaan pertanyaan.

d. Studi dokumen
Studi dokumentasi merupakan teknik pengumpulan data yang tidak ditujukan langsung kepada subjek penelitian.

B. Saran
Penulis menyadari ada beberapa materi yang sekiranya masih kurang dalam penulisan makalah ini, oleh karna itu penulis sangat membuka kritikan dari pembaca agar dalam penyusunan makalah selanjutnya lebih sempurna lagi.

Demikian tulisan kami mengenai Pengetian dan Metode Pengumpulan Data, semoga dapat bermanfaat bagi pembaca.


[1] Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualtatif dan R & D, Bandung: Alfabeta, 2012, Hlm 145
[2]http://raachmaa.blogspot.com/2014/04/pengertian-dan-jenis-jenis-data-metode.html 25/5/15. 11.10 wib
[3] https://odebhora.wordpress.com/2011/12/17/teknik-pengumpulan-data 25/5/15, 10.23 WIB

Post a Comment

Silahkan di Share kalau dianggap bermanfaat

 
Top